Sejarah RPL

SEJARAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, apa kabar para readers??? Semoga selalu dalam lindungan Allah yang Maha Esa. 

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Sejarah Rekayasa Perangkat Lunak atau yang biasa kita sebut dengan RPL.


Langsung saja kita mulai.... cekkidot 😂.

Eiitt... Sebelum kita bahas Sejarah Perangkat Lunak, harusnya kita sudah tau dong tentang apa sih perangkat lunak itu? Terus rekayasa peangkat lunak itu apa? lalu kenapa harus perangkat lunak?

Oke... Sebelum masuk ke sejarah rekayasa perangkat lunak, saya akan jawab dulu pertanyaan diatas, supaya para readers lebih faham mengenai rekayasa perangkat lunak.

Apa sih Perangkat Lunak?

Menurut Wikipedia : 

Perangkat Lunak adalah istilah khusus untuk data yang diformat, dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca, dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud.

Menurut Roger S. Pressman (2002:10):

Perangkat Lunak adalah sebuah perintah program dalam sebuah komputer, yang apabila dieksekusi oleh usernya akan memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diharapkan oleh usernya. Pernyataan ini menggambarkan bahwa software atau perangkat lunak ini berfungsi untuk memberi perintah komputer, agar komputer dapat berfungsi secara optimal, sesuai dengan kemauan user yang memberikan perintah.

Apa sih Rekayasa Perangkat Lunak?

Menurut Wikipedia : 

Rekayasa Perangkat Lunak adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembanganan perangkat lunak dan manajemen kualitas.
Menurut Stephen R. Schach:

Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah disiplin dimana dalam menghasilkan perangkat lunak bebas dari kesalahan dan dalam pengiriman anggaran dapat tepat waktu serta memuaskan keinginan pemakai.

Kenapa Harus Perangkat Lunak (Software)???

Pastinya para readers penasaran kan kenapa kita harus belajar perangkat lunak? bukan readers saja loh yang penasaran, sayapun penasaran juga kenapa harus perangkat lunak. Setelah saya mencari-cari jawaban diatas, akhirnya saya menemukan jawaban dari pertanyaan diatas. iya langsung saja kenapa harus perangkat lunak? bagi yang jurusan RPL atau Jurusan IT yang didalam jurusannya ada pelajaran RPL kita harus mengetahui bahwa dengan adanya RPL kita bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tentunya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. bukan hanya untuk masyarakat khusus, bisa jadi kita membuat sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan atau bermanfaat untuk masyarakat luas.

Sejarah RPL

Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1940-an hingga kini. Fokus utama pengembangannya adalah untuk mengembangkan praktik dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas para praktisi pengembang perangkat lunak dan kualitas aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai.

1945 - 1965: Awal


Istilah software engineering digunakan pertama kali pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Saat itu, masih terdapat debat tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak.

Pada tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak, yang memberikan dampak kuat terhadap perkembangan rekayasa perangkat lunak. Banyak yang menganggap bahwa dua konferensi inilah yang menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak. jangan pernah menganggap kalau software itu akn menjadi yang terbaik karena itu adalah sebuah karya yang bersifat sementara.

1965 - 1985: krisis perangkat lunak


Pada tahun 1960-an hingga 1980-an, banyak masalah yang ditemukan para praktisi pengembangan perangkat lunak. Banyak projek yang gagal, hingga masa ini disebut sebagai krisis perangkat lunak. Kasus kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi mulai dari projek yang melebihi anggaran, hingga kasus yang mengakibatkan kerusakan fisik dan kematian. Salah satu kasus yang terkenal antara lain meledaknya roket Ariane akibat kegagalan perangkat lunak.

1985 - kini: tidak ada senjata pamungkas


Selama bertahun-tahun, para peneliti memfokuskan usahanya untuk menemukan teknik jitu untuk memecahkan masalah krisis perangkat lunak.
Berbagai teknik, metode, alat, proses diciptakan dan diklaim sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan kasus ini. Mulai dari pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi object, perangkat pembantu pengembangan perangkat lunak (CASE tools), berbagai standar, UML hingga metode formal diagung-agungkan sebagai senjata pamungkas untuk menghasilkan software yang benar, sesuai anggaran dan tepat waktu.
Pada tahun 1987, Fred Brooks menulis artikel No Silver Bullet, yang berproposisi bahwa tidak ada satu teknologi atau praktik yang sanggup mencapai 10 kali lipat perbaikan dalam produktivitas pengembangan perangkat lunak dalam tempo 10 tahun.
Sebagian berpendapat, no silver bullet berarti profesi rekayasa perangkat lunak dianggap telah gagal. Namun sebagian yang lain justru beranggapan, hal ini menandakan bahwa bidang profesi rekayasa perangkat lunak telah cukup matang, karena dalam bidang profesi lainnya pun, tidak ada teknik pamungkas yang dapat digunakan dalam berbagai kondisi.

Nah, sekian pembahasan kali ini. Sampai Jumpa di pembahasan Lain... 😊

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Tentang Use Case Diagram dan Activity Diagram